Berkreatif Dengan Komik Bisa Menghasilkan Duit




       Berkreasi positip yang dapat dilakukan tiap orang dan punya peluang, siapa duga dapat menghasilkan pendapatan dan menyambung kehidupan sehari-hari. Berkreasi mandiri tanpa menopang pada orang lain, sepertinya sulit dipraktekkan. Namun dengan berbekal niat yang baik, ‘nawaetu’ tersebut Insya Allah bisa terkondisikan dan oftimis menghasilkan keuntungan, baik untuk diri sendiri, atau keluarga, layaknya kita bekerja di kantor pemerintahan, swasta atau berdagang. Lalu bagaimana dengan berkreatip dengan komik? Nah, dengan berkarya komik inilah yang penulis uraikan untuk pembaca Tabloid Intan.
          Komik atau nama lain dari ‘Cerita Bergambar’ yang disingkat Cergam, adalah buah karya jenis fiksi. Demikian juga dengan Cerita Pendek (Cerpen), Novel, atau Novelet. Karya fiksi-fiksi sastra ini sudah tua sekali usianya. Selain digemari oleh para pembaca beragam usia, ternyata bagi pengarangnya pun bisa mendatangkan pemasukan materi yang cukup lumayan untuk menopang hidup. Surplai penulis didapat, tidak sedikit pengarang atau penulis fiksi dalam penghasilannya, bisa menyekolahkan anak-anaknya ke Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta hingga bisa meraih gelar sarjana berbagai disiplin ilmu. Nah,khususnya bagi calon pengarang yang ingin berkarya dikomik, ini adalah peluang sangat baik untuk memulai menciptakannya. Timbul pertanyaan dari mana kita memulai gambar komik ?
          Pertama, buatlah konsep cerita tertulis, dengan adegan yang telah dikhayal kan dipikiran anda. Konsep cerita bisa beragam jenis tergantung komik yang siap digambar. Misal, Komik Roman Remaja, Komik Koboy,Komik Detektif, Komik Anak-anak/HC Andersen atau Komik Silat. Dari sederetan jenis komik ini, pilihlah salah satu jenis cerita (Cergam) yang paling disukai anda. Bila pembaca Tabloid Intan lebih tertarik pada gambar Komik ‘Roman’, maka imajinasi (daya khayal) ceritanya harus lebih tahu seluk beluk tentang dunia percintaan baik ditingkat remaja ataupumn dewasa dengan segala konpliknya yang kerap terjadi sehari-hari. Demikian dengan Komik Silat, andapun harus mampu mengadaptasi tentang dunia persilatan yang hidup membudaya di lingkungan yang ada.
          Kedua, sediakan media gambar dimeja kerja anda. Misal, kertas karton berwarna putih, tinta hitam merek Youth, merek Rotring atau merek Staedlert (pilih salah satu),Kwas berbagai ukuran, ball poin merek Boxi, Drawing pen,atau jenis Jelly lainnya, plakat putih merek Sakura, pensil lunak 2 B merek Faber Castell atau Staedler, penghapus lunak, dan mistar.
          Ketiga, kertas gambar putih (karton) yang telah disiapkan bisa dibuatkan garis kotak-kotak sebagai ruang gambar dan cerita didalamnya. Kotak ruang gambar ini berguna agar gambar dan cerita tidak melampoi garis ruangan yang telah ditetapkan. Ukuran ruangan (kotak-kotak) umumnya bila memakai kertas HVS 80 gram berukuran 20x30 cm, atau bisa juga kertas HVS tersebut dibagi empat kotak sama ukuran misal 10x15 cm atau mengikuti arahan dari penerbit komik/buku yang meminta. Bila selesai dibuatkan kotak-kotak, mulailah membuat ilustrasi adegan. Baik adegan orang lengkap dengan gambar bagk ground (latar)nya. Seumpama setting cerita tokoh pemeran ada di pedesaan, ya,otomatis gambar latarnya, mengambil panorama alam desa. Sedangkan bila tampilan tokohnya ada di kota, maka secara langsung menampilkan latar perkotaan. Disini ada bangunan tinggi-tinggi, kendaraan berseliweran dan lainnya. Selesai gambar pemeran dan latar dibuat, jangan lupakan untuk penempatan kata-kata narasi dan gelembung dialog. Kata-kata narasi adalah, kata-kata pengantar umumnya ditempatkan diatas sebelah kanan atau sebelah kiri. Sedangkan arti gelembung dialog adalah, perkataan yang keluar dari pelaku (pemeran antagonis atau protagonis atau pemeran piguran). Anda bisa lihat contoh antara ilustrasi yang sudah memakai ball poin/drawing pen. Selesai ilustrasi dibuat, kini ikutilah ilustrasi pensil tersebut dengan menggunakan kwas yang telah dicelupi tinta hitam. Langkah ini termasuk pembuatan komik proses keempat. Selesai proses keempat, gambar yang sudah di’lane’ (menghitamkan ilustrasi dengan drawing pen), berlanjut kepenulisan teks cerita baik pada narasi atau gelembung dialog sipemeran. Yang disebut pemeran atau pelaku disini adalah bisa disebut pemeran/tokoh utama, lawan tokoh atau para pemeran figuran numpang lewat alias hanya sekali-sekali muncul atau muncul sekali saja. 
          Kelima, bila semua gambar didalam kotak selesai dilane,sekarang lakukanlah ‘pemblokingan’. Istilah bloking dalam dunia gambar disebut menghitamkan ketebalan objek gambar orang atau latar sebagai penentu pencahayaan. Langkah keenam, yaitu pengarsiran (garis tipis). Pemberian arsir ini berfungsi untuk menghidupkan gambar objek, baik pada raut wajah orang, pakaian, latar, binatang atau lainnya. Selesai itu, adalah finishing gambar, yaitu merapikan gambar-gambar bila ada yang tertinggal. Finishing ini perlu sekali dilakukan agar gambar komik kita bisa terjaga kualitasnya, termasuk membaca ulang kata-kata narasi atau gelembung dialog/percakapan. Dalam proses ketujuh ini agar hasil gambar nampak lebih rapih dan bersih, maka usahakanlah menghapus bekas-bekas pengilustrasian pensil awal, hingga hilang tak berbekas.
          Nah, sekianlah penulis mengantar pembaca Tabloid Intan untuk berkreasi membuat komik versi seni dan budaya dalam negeri, mudah-mudahan bermanfaat  da nada penerbit komik atau media Koran/tabloid yang siap mengajak kerjasama untuk berkiprah didalamnya hingga anda mendapat honor lumayan. Selamat berkarya dan jadilah komikus handal dan berkualitas selain beroftimis bahwa naskah komik anda bisa dimuat dibeberapa penerbit komik atau media dan banyak penggemarnya. Good luck for you ! s

Comments