Dida Ramdhani Rommy Rafaelnya Tasikmalaya
Usianya memang masih tergolong muda, tapi keahlian tidak diragukan lagi. Ini ditunjukannya saat menghadiri acara silaturahmi Baraya Tasikmalaya Tempo Doeloe di Gedung Pemda Lama Jl Mayor Utarya, beberapa waktu lalu. Sebut saja Dida Ramdhani, sang Mind Bender salah satu anggota paguyuban TTD ini memang pintar mengelola pikiran orang lain. Warga Burujul – Simpang Lima Kota Tasikmalaya tersebut mengungkapkan kealiannya didapat dari hasil seminar.
“Hipnotis sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya Dewa Tidur. Hanya dulu sifatnya masih tradisional seperti dengan melibatkan hal yang ghaib. Namun sekarang lebih dikenal dengan Hipnotis modern jauh dari istilah ilmu hitam dan lebih cenderung membaca pikiran orang lain. Hipnotis sendiri terbagi menjadi tiga cabang, yakni hipno therapy, hipno hiburan, hipno bisnis. Dan yang Saya jalani ini adalah hipno hiburan,” katanya kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pada dasarnya keahliannya itu tidak bisa digunakan untuk aksi kejahatan karena Hipnotis akan berjalan baik ketika diantara pelaku dan korban satu sama lainnya sudah terjalin keakraban dan kedekatan. “Jadi, kalaupun dijadikan aksi kejahatan tentunya si korban hipnotis akan tahu pelaku yang telah menimpanya,” terang ia.
Dida mengaku, kali pertamanya mempelajari hipnotis sempat merasa down karena prakteknya gagal total. Pikiran pesertanya tidak bisa dipengaruhi alias tidak masuk. “Namun guru saya, Bastian, terus mendorong hingga semangat untuk mendalami keahlian ini kembali naik. Sampai ia bilang, kalau kamu tidak bisa, saya akan marah,” imbuhnya.
Ia memiliki keinginan untuk memperdalam keahlian hipnotisnya dengan mengikuti seminar-seminar yang digelar para ahli Hipnotis Professional seperti Tommy Rafael. “Karena untuk meningkatkan keahlian ini salah satunya dengan mengikuti seminar dan meraih sertifikat. Lebih jauhnya lagi saya berkeinginan mendirikan sekolah untuk keahlian di bidang Hipnotis,” tandasnya. (Rian)
Comments
Post a Comment