Galeri Batik @gnesa Pernah Dikunjungi Wisatawan Mancanegara


          Berawal dari keingintahuan, pengusaha ini sukses menggeluti karirnya di dunia batik. Adalah H Cacu, Pria kelahiran Tasikmalaya tahun 1950 ini, dulunya ia hanya ingin mengetahui pembuatan batik. Kengin tahuannya ini terus membuatnya penasaran sampai dirinya harus terus bertanya kepada pengrajin batik pada waktu itu. “Awalnya saya penasaran dengan cara pembuatan batik. Akhirnya saya banyak bertanya kepada pengrajin batik pada tahun 70-an. Saya kemudian mencoba membeli warna batik dan mencoba mencampurkannya sehingga tahu warna yang dihasilkan,” ungkap H Cacu, mengawali perbincangannya dengan Tabloid Intan.
            Setelah Pernikahannya dengan Hj Enok istri tercintanya, usahanya semakin berkembang. Bahkan setelah dikarunia lima orang anak, akhirnya pasangan ini memberinama usahanya dengan Batik @gnesa. Nama itupun diambil dari nama-nama anaknya. “Awalnya kami tidak mempunyai nama usaha yang kami jalankan. Namun setelah punya anak, kami akhirnya sepakat member nama @gnesa. Nama tersebut saya ambil dari nama anak-anak saya,” jelasnya.
           H Cacu sempat mengenang masa-masa sulitnya disaat menghadapi moneter dulu. Pada masa itu, sebelumnya batik di Tasikmalaya sempat berkembang pesat, namun setelah moneter pengrajin batik banyak yang gulung tikar dikarenakan bahan-bahan produksinya mahal. Dengan Kegigihannya, H Cacu bisa mengantisipasi semua itu bersama istrinya sehingga usahanya tetap bertahan. “Saya bersama istri dulu terjun langsung membuat batik, dan berusaha mempertahankan usaha kami. Karena kalau sampai gulung tikar, saya kasihan kepada semua pegawai saya,” kenangnya.
             Di galeri batik ini juga terdapat dua jenis batik dengan berbagai motif. Warnanya pun sangat variatif. Selain itu, pengunjung bisa lebih bersantai dengan memilih batik yang diinginkannya. Jenis batik sendiri terbagi menajdi dua, ada batik tulis dan batik cap. “Batik tulis dengan ukuran panjang dua meter lebih dan lebar satu meter lebih ditawarkan mulai Rp 100 ribu sampai Rp dua juta. Untuk yang harga Rp dua  juta pengerjaannya sangat sulit, bahkan memakan waktu dua bulan. Sedangkan batik cap sendiri harganya Rp 50 ribuan per lembarnya,” tambahnya.
            Galeri batik @gnesa ini pun sering dikunjungi para wisatawan lokal dan mancanegara. “Wisatawan luar Pulau Jawa bahkan Mahasiswa Kanada dan Australia pernah berkunjung ke sini dan belajar pembuatan batik,” katanya.
Galeri yang terletak di Kampung Ciroyom RT 03/10 Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya ini, di belakang galeri terdapat pembuatan batik. Konsumen yang ingin tahu pengerjaannya bisa melihat langsung ke belakang galeri. Untuk pemesanan bisa menghubungi 08522 333 9808. (Rian)

Comments