Hormati Bulan Puasa Hari Pertama Puasa Sejumlah Pengusaha Tutup di Siang Hari


false false false EN-US X-NONE X-NONE
      
    Memasuki bulan puasa Ramadhan 1437 H yang jatuh tepat di hari Senin, tanggal 06 Juni 2016 mendapat sambutan yang baik dari semua umat muslim di dunia. Bulan puasa yang hukumnya wajib bagi penganut agama Islam ini mendapatkan perhatian yang spesial. Di Kabupaten Garut, hari pertama pelaksanaan puasa ramadhan sejumlah pengusaha kuliner dengan sengaja menghentikan segala aktifitasnya. Hal ini dilakukan, sebagai bentuk syukur sekaligus agar ibadah di bulan puasa dapat dilaksanakan lebih khusyu.
         Walau demikian, ada juga sejumlah pengusaha kuliner yang sengaja membuka usahanya, dikarenakan pengalaman mereka setiap tahunnya pada hari pertama bulan puasa, banyak warga Garut yang membutuhkan jasa mereka. Kendati demikian, untuk menghormati bulan suci ramadhan, mereka hanya membuka usahanya di sore hari menjelang magrib dan dipagi hari menjelang adzan subuh.
          “Hari Senin, kami tidak melaksanakan kegiatan apapun di rumah makan. Semua aktifitas sengaja di istirahatkan. Karena kami ingin konsentrasi menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Selain menjalankan ibadah puasanya, kami pun harus melakukan shalat taraweh secara berjamaah,” ujar Owner Food Court Cimoney, Agus Joy.
         Lain halnya, dengan owner RM Kantin Melati, Deni. Dikatakan Deni, walaupun dirinya harus menjalankan ibadah puasa dan melaksanakan shalat sunat taraweh, maka pada malam hari sampai subuh dia tetap beraktifitas seperti biasa. Dia membuka usaha kulinernya yang terletak di bundaran SOR kerkop Garut.
           “Pada hari pertama puasa, banyak sekali orang yang mencari makanan untuk makan sahur. Sehingga kami memutuskan untuk tetap berjualan. Diantara sekian banyak warga yang mengunjungi tempat kami diantaranya para supir angkutan, terutama jurusan Bandung. Tetapi, pada siang harinya kami juga tutup dan mulai buka warung makan sekitar pukul 16.00 WIB, atau sore hari menjelang magrib,” ujar Deni.
           Salah satu Owner Baso M IMU Cabang Bratayuda, Sutendi mengatakan, pada hari pertama dirinya beserta semua keluarga besarnya tidak berjualan. Tetapi, pada hari ketiga mereka sudah beraktifitas dari pukul 15.00 WIB.
              “Hari pertama dan kedua kami tutup. Hari ketiga kami sudah beraktifitas lagi dari pukul 03.00 sore dan mulai melayani untuk yang dibungkus pukul 05.00 soredan pukul 06 untuk yang makan di tempat. Bagi masyarakat yang ingin menikmati baso dan minuman M IMU sambil berbuka puasa, bisa menikmati minuman segar asli produk M IMU,” ujar Sutendi.
Sementara itu, sejumlah pedagang di kawasan Alun-Alun Kiansantang Garut, bulan puasa justru menjadi kesempatan untuk mencari nafkah. Karena, setiap bulan puasa dirinya bisa menjual aneka masakan dan makanan untuk pembuka puasa. Makanan tersebut diantaranya, kolak, makanan ringan dan minuman.
           “Kalau saja tidak ada pedagang disekitar alun-alun, mungkin kami akan kerepotan mendapatkan makanan untuk pembuka puasa. Selama di perjalanan, kami sengaja menyempatkan datang ke masjid Agung untuk melaksanakan ibadah shalat magrib. Disini juga, kami sengaja mencari makanan pembuka,” ujar Iwan, salah seorang warga Garut saat ditemui di kawasan Masjid Agung garut dan alun-alun Kiansantang.
         Kawasan ini, selain dipadati sejumlah pedagang, juga menjadi tempat warga Garut untuk sengaja menunggu waktu magrib. Sambil jalan-jalan di sore hari atau ngabuburit, mereka juga memanfaatkan sejumlah pedagang yang ada di sekitar alun-alun.
Bagi warga Garut, yang melaksanakan ibadah puasa, tidak ada salahnya mengunjungi sejumlah rumah makan untuk mencari makanan pembuka puasa. Walaupun di hari pertama mereka menutup usahanya, tetapi pada hari kedua mereka sudah melaksanakan aktifitasnya seperti biasa. (Asep Ahmad)

Comments