Hormati Bulan Puasa Hari Pertama Puasa Sejumlah Pengusaha Tutup di Siang Hari
Walau demikian, ada juga sejumlah pengusaha kuliner yang
sengaja membuka usahanya, dikarenakan pengalaman mereka setiap tahunnya pada
hari pertama bulan puasa, banyak warga Garut yang membutuhkan jasa mereka.
Kendati demikian, untuk menghormati bulan suci ramadhan, mereka hanya membuka
usahanya di sore hari menjelang magrib dan dipagi hari menjelang adzan subuh.
“Hari Senin, kami tidak melaksanakan kegiatan apapun di
rumah makan. Semua aktifitas sengaja di istirahatkan. Karena kami ingin
konsentrasi menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Selain menjalankan ibadah
puasanya, kami pun harus melakukan shalat taraweh secara berjamaah,” ujar Owner
Food Court Cimoney, Agus Joy.
Lain halnya, dengan owner RM Kantin Melati, Deni. Dikatakan
Deni, walaupun dirinya harus menjalankan ibadah puasa dan melaksanakan shalat
sunat taraweh, maka pada malam hari sampai subuh dia tetap beraktifitas seperti
biasa. Dia membuka usaha kulinernya yang terletak di bundaran SOR kerkop Garut.
“Pada hari pertama puasa, banyak sekali orang yang mencari
makanan untuk makan sahur. Sehingga kami memutuskan untuk tetap berjualan.
Diantara sekian banyak warga yang mengunjungi tempat kami diantaranya para
supir angkutan, terutama jurusan Bandung. Tetapi, pada siang harinya kami juga
tutup dan mulai buka warung makan sekitar pukul 16.00 WIB, atau sore hari
menjelang magrib,” ujar Deni.
Salah satu Owner Baso M IMU Cabang Bratayuda, Sutendi
mengatakan, pada hari pertama dirinya beserta semua keluarga besarnya tidak
berjualan. Tetapi, pada hari ketiga mereka sudah beraktifitas dari pukul 15.00
WIB.
“Hari pertama dan
kedua kami tutup. Hari ketiga kami sudah beraktifitas lagi dari pukul 03.00
sore dan mulai melayani untuk yang dibungkus pukul 05.00 soredan pukul 06 untuk
yang makan di tempat. Bagi masyarakat yang ingin menikmati baso dan minuman M
IMU sambil berbuka puasa, bisa menikmati minuman segar asli produk M IMU,” ujar
Sutendi.
Sementara itu, sejumlah pedagang di kawasan Alun-Alun
Kiansantang Garut, bulan puasa justru menjadi kesempatan untuk mencari nafkah.
Karena, setiap bulan puasa dirinya bisa menjual aneka masakan dan makanan untuk
pembuka puasa. Makanan tersebut diantaranya, kolak, makanan ringan dan minuman.
“Kalau saja tidak ada pedagang disekitar alun-alun, mungkin
kami akan kerepotan mendapatkan makanan untuk pembuka puasa. Selama di
perjalanan, kami sengaja menyempatkan datang ke masjid Agung untuk melaksanakan
ibadah shalat magrib. Disini juga, kami sengaja mencari makanan pembuka,” ujar
Iwan, salah seorang warga Garut saat ditemui di kawasan Masjid Agung garut dan
alun-alun Kiansantang.
Kawasan ini, selain dipadati sejumlah pedagang, juga menjadi
tempat warga Garut untuk sengaja menunggu waktu magrib. Sambil jalan-jalan di
sore hari atau ngabuburit, mereka juga memanfaatkan sejumlah pedagang yang ada
di sekitar alun-alun.
Bagi warga Garut, yang melaksanakan ibadah
puasa, tidak ada salahnya mengunjungi sejumlah rumah makan untuk mencari
makanan pembuka puasa. Walaupun di hari pertama mereka menutup usahanya, tetapi
pada hari kedua mereka sudah melaksanakan aktifitasnya seperti biasa. (Asep
Ahmad)
Comments
Post a Comment