Nikmatnya Berbuka Puasa di Jayaraga Lesehan "Empuknya Ayam dan Ikan Bakar"



         
  Kabupaten Garut memang kaya akan wisata kulinernya. Hal ini terbukti dengan maraknya warung-warung makan yang menjajakkan aneka masakan di wilayah perkotaan Garut. Kali ini, Jayaraga Lesehan, rumah makan yang berkonsepkan Sunda meramaikan wisata kuliner di Kota Dodol ini.
            Rumah makan (RM) yang berdiri sejak tahun 2012 ini, awalnya hanya sebuah rumah makan lesehan pinggir jalan yang bernama Lesehan Akang. Waktu itu, tempat yang ada terbilang cukup sempit dengan tenda berukuran 4x5 meter, tapi rumah makan ini sudah mempunyai ratusan pelanggan setia. “Ya waktu itu memang benar-benar lesehan dengan tempat seadanya. Tapi Alhamdulillah kami sudah punya banyak pelanggan setia,” ujar Evi (40), pemilik RM Jayaraga Lesehan didampingi saudaranya Firman yang akrab dipanggil Amang serta istrinya Ati.
          Karena alasan tempat, rumah makan ini pun sempat tak beroperasi selama enam bulan. Amanglah yang mengajak Iman (suami dari Evi) untuk membuka kembali usahanya dengan berpindah tempat ke tempat baru yang hanya beberapa meter dari tempat usahanya dulu. “Karena melihat pelanggan yang sudah setia makan dan membeli masakan kami, maka sejak Desember 2015 kami buka kembali dengan tempat yang Alhamdulillah cukup memadai,” ucap Evi.
            Masakan Sunda yang disuguhkan di Jayaraga Lesehan memang sangat enak. Tak heran, rumah makan ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Pengunjungnya pun berasal dari berbagai kalangan. Dari luar daerah kota Garut pun sering mampir dan makan di tempatnya.
         Menu yang ditawarkan rumah makan yang buka dari jam 4 sore sampai 12 malam ini pun terbilang cukup variatif. Harga yang ditawarkan cukup murah dan terjangkau semua kalangan. Keberadaannya yang dekat dengan kos-kosan membuat rumah makan ini digemari kalangan mahasiswa.
            Evi menambahkan, menu yang laris di rumah makan ini adalah ayam bakar dan ikan bakar. Bahkan, saking larisnya, Jayaraga Lesehan bisa menghabiskan 25 kg daging ayam sehari. “Yang laris disini adalah ayam bakar sama ikan bakar. Katanya sih ayam bakarnya sangat empuk seperti dipresto. Padahal kami tidak menggunakan presto. Kami punya resep rahasia yang bisa membuat ayam bakarnya sangat empuk. Ikan bakar yang disuguhkan di sini adalah ikan nila yang besar.             Kelebihannya adalah ikannya diambil langsung dari kolam milik Amang. Jadi masih segar,” ujar Evi.
               Tak hanya itu, lanjut Evi, menu-menu lainnya pun seperti Nasi Bakar, Nasi Tutug Oncom, Ayam Goreng, Sop Iga dan Iga Bakar mampu membuat pembeli ketagihan makan di tempatnya. Tak jarang dirinya pun menerima pesanan berupa nasi box dari kalangan pejabat di lingkungan Pemkab Garut, ibu-ibu pengajian dan beberapa kalangan lainnya.
             Dalam menjalankan usahanya, Evi dibantu suaminya serta saudaranya melayani pelanggan-pelanggannya. Keinginannya kini adalah membuka usahanya dari siang hari. “Saya ingin membuka usaha ini dari siang hari. Namun, karena masih terbatasnya tenaga dan masih belum adanya dapur khusus untuk memasak jadi belum bisa buka dari siang hari,” pungkas Evi.  (Bram/Chow)

Comments