Generasi Berencana Garut Kampayekan Remaja Sehat
Generasi
Berencana (GenRe) Garut merupakan media interaktif antara Badan Keluarga
Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Garut dengan keluarga
dan remaja untuk membangun komunikasi positif, terkait permasalahan yang sering
terjadi dikalangan remaja terutama yang berhubungan dengan penomena sosial remaja
yang merebak saat saat ini. Seperti seks bebas, penyalahgunaan NAPZA (Narkotika,
Alkohol, Psikotropika dan Zat Aditif), IMS (Infeksi Menular Seksual)/ PMS
(Penyakit Menular Seksual), sampai HIV (Human Immuno Deficiency Virus)/AIDS
(Acquired Immuno Deficiency Syndrome).
Generasi
Berencana Garut hadir untuk memfasilitasi dan membantu remaja mempersiapkan
dirinya menjadi generasi yang sehat berkualitas terhindar dari resiko seks
bebas, penyalahgunaan NAPZA, IMS/PMS sampai HIV/AIDS dan berhasil mewujudkan
cita-citanya dengan sukses. Genre Garut secara umum bertujuan meningkatkan
pengetahuan dasar remaja tentang kesehatan reproduksi, bahaya NAPZA dan
HIV/AIDS.
Dalam
acara yang bertajuk Buka Bersama dan Dialog Interaktif dengan Wakil Bupati
Garut dr Helmi Budiman, di Gedung Islamic Center, Kamis (23/06). Ratusan remaja
yang merupakan Genre dari sekolah tingkat SMP dan SLTA, serta dari sejumlah
Perguruan Tinggi di Garut, berdialog bersama membahas permasalahan yang terjadi
pada remaja massa kini.
Dalam
dialognya, Wakil Bupati dr Helmi Budiman mengajak kaum muda Generasi Berencana
(GenRe) untuk mengenal tokoh-tokoh muda islam yang dulu pernah berjaya di Timur
Tengah. Helmi mengajak kepada generasi muda, agar mencontoh tokoh-tokoh islam
yang telah membuktikan jasanya kepada agama.
Helmi
menegaskan, remaja saat ini harus bisa mencontoh generasi muda yang dulu menaklulan
kerajaan-kerajaan romawi, hingga menancapkan bendera islam. "Nah banyak
tokoh-tokoh muda islam yang sangat perlu untuk dicontoh oleh para generasi
GenRe," katanya.
Menurutnya,
banyak para tokoh muslim yang pada usia muda sudah banyak melakukan hal-hal
besar. Seperti Muhammad Al Fatih yang sudah menaklukan konsantinovel pada usia
21 tahun. "Saya harap ada al fatih lainnya disini," ujar Helmi,
berharap.
Dikatakan
Helmi, remaja yang hidup di abad ke 21ini, memiliki tantangan yang jauh lebih
besar. Karena arus informasi yang sangat mudah diakses, dapat mendorong remaja
melakukan hal yang menyimpang dari ajaran agama.
"Makanya
jangan hanya mengakses hal yang tidak baik, terutama dengan mudahnya akses
informasi. Jadi saya harap adanya kesadaran diri mulai dari lingkungan
terkecil," ujarnya, seraya menuturkan dengan kegiatan dialog tersebut para
remaja dapat merencanakan semuanya, untuk menghadapi tantangan yang lebih besar
dimasa mendatang.
Sementara
itu, Kepala BKBPP Kabupaten Garut Toni T Somantri mengatakan, generasi muda
harus dipersiapkan lebih matang. Karena tantangan yang ada saat ini jauh lebih
berat dan tidak dapat diprediksi. "Kita harap disini adanya remaja yang
penuh rencana dalam melangkah kedepannya, karena untuk kepentingan dirinya
maupun kepentingan orang lain," ujar Toni.
Dirinya
sepakat dengan pernyataan yang disampaikan Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman,
dimana remaja sekarang harus banyak mencontoh pada muslim-muslim muda yang
sudah sukses membawa agama islam di Timur Tengah maupun Eropa. (Agung
Julianto)***
Comments
Post a Comment