Hj Imas sebagai Guru Berprestasi Kebanggaan SMPN 2 Tarogong Kidul




Hari Guru Nasional (HGN) ke 23 dan HUT PGRI yang ke 71 yang diperingati setiap tanggal 25 November memberikan kesan yang mendalam bagi para pengajar di Indonesia. Pasalnya, pada hari tersebut, para pahlawan tanpa tanda jasa ini mendapatkan penghargaan yang sangat tinggi dari masyarakat dan seluruh warga negara di negara yang kita cintai ini.
Karena jasa mereka lah, kini warga Indonesia banyak yang menjadi seseorang yang memiliki nilai lebih. Kerja keras para pengajar ini telah membuktikan banyak anak bangsa yang sukses.
Diantara sekian juta para guru, ada juga guru-guru yang mendapatkan penghargaan karena dinilai menjadi pengajar yang lebih baik diantara yang baik. Guru-guru berprestasi ini mendapat piagam penghargaan dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional ke 23 dan HUT PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) ke 71 dari Pemkab Garut dan PGRI Garut. Tidak hanya guru saja, tetapi kepala sekolah dan pengawas SD, SMP, SMA, SMK pun ada yang mendapatkan penghargaan yang sama.
Salah satu guru berprestasi yang membagi kebahagiaannya dengan Tabloid Intan adalah Hj Imas, salah seorang pengajar di SMPN 2 Tarogong kidul. Sebagai guru, dia mendapatkan predikat berprestasi karena terlebih dahulu dirinya sudah menempuh berbagai test, diantaranya test tulis pedagogik, portofolio, wawancara dan persentasi hasil penelitian tindakan kelas. Tim yang melakukan test ini merupakan penilai atau juri dari Disdik Garut.
“Alhamdulillah, semua ujian yang saya ikuti bisa dilalui tanpa hambatan hingga akhirnya saya bisa lulus dan mendapatkan nilai yang baik,” ujarnya saat berbincang di SMPN 2 Tarogong Kidul, dua pekan lalu.
 Hj Imas merupakan srikandi yang lahir di Tasikmalaya, 10 Januari tahun 1970. Dia juga merupakan alumni SDN Ciateul 5 Bandung, SMPN 3 Bandung dan SMA N 8 Bandung. Wanita berkerudung ini juga berhasil lulus dan menempuh pendidikan jurusan Matematika di IKIP Bandung tahun 1993 serta menyelesaikan S2 Teknologi di STKIP Garut tahun 2012 lalu.
“Berbagai jenjang pendidikan saya lalu, Alhamdulillah melalui kerja saya pun mampu melewati semua rintangan,” ujarnya singkat.
 Istri dari Sundayana yang juga bekerja sebagai seorang dosen Matematika di STKIP ini merupakan ibu dari tiga anak. Kini, ibu yang nampak selalu ceria ini tercatat sebagai warga Jalan Pahlawan, Kp Sukagalih RT 04 / RW 12, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul.
Untuk mengabadikan kebahagiaannya, pemiliki hobi traveling ini berbagi cerita dan pengalaman serta perjalananya di dunia pendidikan dengan Tabloid Intan. Hj Imas mengaku merasa bangga, karena memang tidak semua orang bisa mendapatkan penghargaan ini. “Selama setahun, cuman satu orang yang mendapat juara ke 1, sayapun mewakili kabupaten untuk provinsi,” katanya.

Wanita berkacamata ini juga ternyata aktif dan menjadi pengurus MGMP Matematika SMP Kabupaten Garut. Hj Imas diangkat menjadi guru tahun 1997 dan terpilih sebagai guru bina olimpiade tahun 2005, OSN Science sebagai finalis tingkat nasional mewakili Provinsi Jawa Barat, bidang Matematika SMP tahun 2012. Dia juga aktif menjadi peserta training teacher program di Adelaide Australia Selatan tahun 2013 dan terakhir juara 1 guru berprestasi tahun 2016.
     Sebelumnya, tahun 2015 lalu, Hj Imas juga menjadi guru teladan penggiat literasi dari Bapusipda Provinsi dan sejak tahun tahun 2016 menjadi fasilitator WJLRC. “Berbagai kesibukan di dunia pendidikan ini saya nikmati dengan penuh syukur. Semoga melalui penghargaan ini, saya bisa lebih baik menjalankan tugas dan pungsi sesuai peranan. Sehingga, kami semua para guru bisa memajukan dunia pendidikan dan pembangunan sesuai kemampuan kami,” terangnya.
Selamat Hari Guru Nasional dan HUT PGRI, semoga perjuangan bapak dan ibu guru mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah SWT. Amin. (Asep Ahmad)

Comments