RD Puji Pemain Sepak Bola Garut

  

        Ada yang perlu ditindaklanjuti oleh pemangku kebijakan di Kabupaten Garut atas penilaian pelatih Trengganu FC T-Team Malaysia, Rahmad Darmawan. Dia menyebut, para pemain Persigar Garut kwalitasnya bagus, baik dari kecepatan, kemampuan menguasai bola, fisik, dan lainnya. Dia mengungkapkan, dirinya banyak pengalaman indah dengan beberapa pemain sepak bola asal Garut yang juga mantan anak buahnya asal kota dodol ini, seperti Giman Nurjaman, Nyan Nyang Herdiana, Zaenal Arif, Nova Zaenal dan lainnya. Kata mantan pelatih Timnas itu sampai sekarang pemain dari Garut masih ada yang bermain di Persib, Yandi Sofyan Muanawar.

          "Itu membuktikan kalau pemain sepak bola dari Garut itu kwalitasnya memang bagus. Banyak pemain asal Garut yang pernah bekerja dengan saya di klub termasuk Bung Adnan Mahing yang sekarang menjadi pelatih Persigar. Sekarang juga di Persib ada Yandi Sofyan kan,” kata Rahmad didampingi Ketua Persigar Garut, Dadang Johar Arifin usai pertandingan persahabatan Internasional antara Persigar kontra Klub Liga Super Malaysia, Trengganu FC T-Team, di Stadion Jayaraga, Senin (05/12/2016).

            Menurut Rahmad, di Garut ini banyak memiliki pesepakbola handal yang menjadi asset penting untuk kemajuan sepak bola Garut. "Sekarang tinggal bagaimana pemerintah dan pengurus induk sepak bola mengelolanya Termasuk penataan Stadion Jayaraga dan lapang-lapang sepak bola lainnya. Dengan kondisi lapang seperti ini saja, banyak pemain asal Garut yang bagus-bagus apalagi kalau kondisi lapang yang layak," ujarnya.

            Pelatih yang biasa disapa RD itu tidak mempermasalahkan kondisi lapang Jayaraga yang tidak layak digunakan pertandingan sepak bola resmi. Karena, dengan kondisi lapang itu para pemain bisa menambah kekuatan. "Oh... bagi saya tidak menjadi masalah lapang seperti ini meskipun sebenarnya kondisi lapang ini tidak layak untuk dijadikan pertandingan resmi. Ya gak apa-apa lah kalau memang tidak ada lagi lapang yang lebih bagus dari ini" ujarnya tersenyum.

           Ditanya tentang bedanya kompetisi di Indonesia dengan Malaysia, mantan pelatih Persija itu menyebut, kalau di Malaysia pertandingan itu dilakukan setelah sholat Isya. "Disana kan mayoritas umat muslim. Jadi pertandingan itu tidak ada yang sampai mengganggu ibadah wajib. Misalnya pertandingan juga digelar setelah Isya. Kalau di Indonesia kan pas magrib juga masih bertanding. Jadi itu lah yang bedanya. Kalau yang lainnya sama saja tidak jauh berbeda," ucapnya.

            Sementara laga persahabatan antara Persigar Garut melawan Trengganu FC T-Team berakhir dengan skor seri 1-1. Dengan kondisi lapangan yang basah akibat diguyur hujan, kedua tim menunjukan permainan apik dengan berjual beli serangan. (Agung Julianto)***