Rencana Pelaksanaan UNBK di Garut Terkendala Fasilitas Kurang

       Terkait beredarnya surat edaran dari Kementrian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia, tentang pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang diterima sejumlah kepala sekolah, dan awak media, baik selebaran foto copy maupun melalui media sosial.

          Akan tetapi, saat dimintai keterangan tentang kesiapan pelaksanaan UNBK di Kabupaten Garut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik), Mahmud mengaku, belum menerima surat edaran tersebut. Bahkan, dia menyebut kalau pelaksanaan ujian itu masih jauh, yakni tanggal 2 Mei 2017 yang akan datang.

      "Jadi begini, ujiannya juga masih lama nanti pada 2 Mei. Surat resminya juga belum saya terima. Rapat di Jakartanya juga baru akan dibahas. Jadi kita tunggu saja bagaimana keputusan akhirnya," kata Mahmud, Rabu (25/1/2017).

           Dalam surat edaran bernomor 1/2017 Kemendikbud RI tersebut, terdapat poin-poin sebagai berikut, 1) Mewajibkan dan menetapkan setiap sekolah (kecuali SLB) yang sudah memiliki komputer dengan kapasitas lebih dari 20 (dua puluh) unit komputer dan satu unit server untuk melaksanakan UNBK, 2) Sebagai langkah optimalisasi, seluruh komputer yang ada, mohon bantuan saudara menginstrusikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Seluruh Kepala Dinas Pendidikan di Kabupaten/Kota untuk menetapkan Sekolah yang belum dapat melaksanakan UNBK di sekolahnya sendiri, agar siswanya mengikuti UN di tempat pelaksanaan UNBK yang berada dalam radius maksimal lima kilometer. Kemendikbud telah menyiapkan aplikasi pada laman, 3) Untuk memungkinkan pemanfaatan bersama komputer yang dimiliki sekolah, madrasah maupun pendidikan kesetaraan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan jadwal pelaksanaan UN yang berbeda untuk setiap jenjang, 4) Pemerintah Daerah (sesuai dengan kewenangannya) diharapkan dapat membantu pemenuhan atau pengadaan kelengkapan komputer bagi sekolah-sekolah yang belum memiliki komputer, terutama sekolah yang berlokasi jauh dari sekolah pelaksana UNBK (dengan tetap mempertimbangkan ketersediaan listrik).

            Sementara itu, fasilitas terbatas menjadi kendala utama sulitnya melaksanakan UNBK di setiap sekolah di Kabupaten Garut. Makanya pelaksanaan UNBK di Garut untuk tingkat SLTP yang sudah pasti akan dilakukan hanya di SMPN 1 dan 2. "Hari ini saya mau ke Jakarta ada pertemuan atau rembug nasional membahas tentang UNBK tersebut," kata Mahmud.

           Mahmud menilai, idealnya memang satu orang siswa satu orang komputer. Akan tetapi, hal itu pun tidak mungkin akan terlaksana, karena jangankan untuk di Garut, di daerah lain pun seperti Bandung tidak mungkin UNBK dilakukan diseluruh sekolah. "Contoh, misalnya di Garut terdapat 22 ribu siswa apakah mungkin tersedia sebanyak 22 ribu komputer, tidak kan? dibagi tiga sip saja tidak mungkin. Ya kalau yang sudah pasti yaitu di SMP satu dan dua Garut Kota saja. Komputer itu bukan barang murah, pinjam ke sekolah SLA lain pun tidak mungkin," ujarnya.

            Menurut Mahmud, apabila pemerintah pusat mengharuskan agar seluruh siswa mengikuti UNBK, pihaknya akan mengikuti, tetapi yang menjadi pertanyaan adalah apakah mungkin mengenai fasilitasnya pemerintah pusat akan membantu daerah, khususnya dalam hal pengadaan fasilitas UNBK. "Justru tahun yang lalu Garut juga dijadikan contoh, sebelumnya kota-kota lain ujian di SMP ada yang belum UNBK, sementara Garut kan sudah yaitu smp satu dan dua," ucapnya.

          Oleh karena itu, kata Mahmud, semua kepala Dinas Pendidikan atau yang mewakilinya di seluruh Indonesia akan mengadakan rapat di Jakarta untuk melakukan Rembug Nasional, yang di antaranya membahas rencana ujian nasional Periode 2016-2017, termasuk keputusan teknis pelaksanaan ujian nasional, apakah wajib UNBK atau tidak. (Agung Julianto)***