Trio Mahasiswa Fakultas Teknik Uniga Kembangkan Alternatif Listrik Tenaga Surya
Garut - Tiga mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Garut, Wawan Hari Rahmat, Syarifudin dan Abdul Rozak, berhasil merancang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan memanfaatkan panel surya sebagai alat penyerap sinar matahari.
Sistem penyerapan cahaya oleh panel surya (solar cell)
menghasilkan listrik, dimana aki menjadi alat penyimpanan listrik untuk
menghidupkan lampu. Menjadi kelemahan, ketika cuaca mendung atau hujan, panel
surya sukar menyerap cahaya.
Salah
satu perancang PLTS, Abdul Rozak, mengungkapkan ide awal pembuatan PLTS bermula
ketika kegiatan belajar di kelas terganggu akibat listrik PLN sering padam.
Selanjutnya ketiga mahasiswa tersebut bergabung untuk mencari solusi agar
proses belajar tetap stabil dengan alternatif pembangkit listrik lainnya.
“Ide awalnya ketika belajar
di kelas keganggu karena listrik padam. Akhirnya kita memikirkan solusi agar
belajar tetap stabil meski lampu padam. Dan PLTS ini berhasil dipasang,
kegiatan di kelas pun terus berjalan,” ungkapnya saat dijumpai pascamenerima
penghargaan pada upacara bulanan Universitas Garut, Kamis (14/12/2016) lalu.
Pemanfaatan
Panel penyerap sinar matahari ini diharapkan Rektor Universitas Garut, Dr. Ir.
H, Abdussy Syakur Amin M.Eng, bisa segera digunakan di semua area kampus,
lantaran biaya operasionalnya nyaris minim. Meskipun membutuhkan biaya awal
sekitar Rp 12 juta, namun biaya pemakaian setelahnya terbilang hemat.
Keberhasilan
penyerapan cahaya matahari di kelas turut dijelaskan oleh Dekan Fakultas
Teknik, Drs. Muhtar M.Si, bahwa PLTS mula-mula digunakan saat belajar dari
pukul 08.00 WIB pagi sampai pukul 03.00 sore, dengan penggunaan perangkat
laptop dan infocus, cahaya tetap stabil mengalir pada lampu 100
Watt. Hingga kini PLTS tersebut terus digunakan di kawasan Fakultas Teknik,
Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler.
Adapun
Manfaat dari pembuatan sumber energy tenaga surya ini untuk kepentingan kampus
sebagai backup jika terjadi pemadaman listrik PLN bisa berfungsi.
Pembangkit
Listrik tenga surya ini difungsikan sebgai energy tenga cadangan di
laboratirium Praktikum Jaringan Akses Tembaga dan Fiber Oftik sebgai
alternative jika kegiatan praktikum berlangsung daya listrik PLN mati mendadak
PLTS bisa difungsikan.
Selain
bermanfaat bagi kampus khususnya laboratorium Pembangkit Listrik Tenga Surya
ini digunakan sebgai penerangan jalan umum dipemakaman yang ada di sekitar
kampus. Sehingga masyarkat sekitar dapat meraskan manfaatnya
Muhtar
menambahkan, selain harapan bisa digunakan di area kampus, PLTS ini rencananya
akan digunakan untuk menerangi Pemakaman Umum di Desa Jati, Kecamatan Tarogong
Kaler. Sebagai bagian dari tri dharma perguruan tinggi, yakni pengabdian
terhadap masyarakat.
“Mudah-mudahan
mereka (trio mahasiswa fakultas tekhnik/ red.) belajar tidak sampai di sini,
saya ingin hasil belajar ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya. (Abar)
Comments
Post a Comment