MAJEG, Makaroni Jeger Cemilan Optimis Seorang Anak Muda

Dijaman sekarang banyak sekali bisnis yang sukses dijalankan oleh para anak muda, karena anak muda pada umumnya memiliki ide-ide yang kreatif dan unik. Dengan banyak bergaul sesama rekan lainnya akan tercipta ide usaha yang baru, sehingga kedepannya bisa menghasilkan bisnis yang menjanjikan. Seperti halnya yang dilakukan Moch Sidik Al-arief, mahasiswa UNIGA kelahiran Garut, 21 September 1994. Dia sukses menjalankan usaha cemilan “Makroni MAJEG”

Dari dahulu Arief, demikan sapaan akrabnya Moch Sidik Al-arief, mempunyai keinginan untuk  mempunyai usaha sendiri. Tetapi Arief masih bingung dengan apa yang harus dijalankannya. Sampai suatu ketika, Arief sedang mengunjungi rumah pacarnya dan pacar Arief disuruh untuk membelikan cemilan ke warung. Pada waktu itu pacarnya membawa cemilan makaroni yang dibalut dengan coklat. “Pada saat itu, munculah ide mewujudkan cita-cita saya untuk mempunyai usaha sendiri. Yaitu dengan mengembangkan cemilan makroni...” ungkap Arief bersemangat.

Dengan rasa optimis dan keinginan yang kuat, dua hari kemudian Arief bersama pacarnya membuat percobaan makaroni tersebut. “Bermodal sekitar 76.000 rupiah, makaroni itu pun saya olah lalu dikemas dan ditawarkan kepada semua teman kampus saya. Dengan harga 5000 rupiah per bungkusnya, jajanan itu laku. Saya tidak menyangka teman-teman menyukai rasa makaroni yang saya buat.” lanjut Arief sembari tersenyum.

Dari situ rasa optimispun bertambah besar untuk mengembangkan makaroninya. Ide ini dijadikannya sebuah usaha sambil kuliah. Pada saat itu Arief belum memberikan label pada cemilan makaroninya. Arief terus memasarkan makaroni kepada teman dengan cara online yakni lewat media social instagram dan juga blackbarry masager (bbm).

Arief terus menerus memasarkan makaroninya kepada teman-teman dengan budget yang seadanya. Usaha yang tekun tersebut berhasil mengembangkan cemilannya dan semakin dikenal. “Saya menitipkan ke kantin kampus dan juga dijual delivery order dengan ongkos kirim yang murah. Yang peting saya mempunya langganan tetap dulu, karna saya ingin serius dengan usaha cemilan makaroni ini. Agar konsumen mengenal produk cemilan makaroni saya, maka saya memberi nama MAJEG alias MAKARONI JEGER.” paparnya dengan yakin.

“Karna saya terkendala soal modal, akhirnya saya minta bantuan orang tua saya. Alhamdulilah beliau sangat mendukung usaha saya dan memberi modal tambahan. Dalam hal ini, saya harus bertanggung jawab kepada orang tua saya. Hal ini membuat saya semakin optimis dengan usaha ini.” lanjut Arief tersenyum lebar.

Sampai saat ini, alhamdulilah usuha yang Arief bangun dari nol telahmembuahkan hasil. Permintaan konsumen semakin bertambah, bahkan banyak permintaan dari luar kota. Dari keuntungan usaha ini, dia berhasil pula menyicil untuk membeli kebutuhan peralatan. Kita doakan saja usahanya semakin berkembang. (Asep Surahman)